Jumat, 20 Februari 2015

AYO BELAJAR DENGAN MENYENANGKAN

INSAN MADANIA MANAGEMENT

Assalamualaikum...salam sejahtera
Mendengar kata "belajar" biasanya anak-anak/siswa siswi atau bahkan orang yang sudah dewasa pun seperti anak kuliah akan berujar, "malas ahh, jenuh, membosankan"  dan lain-lain dengan segudang alasan. Coba kalau di ajak "main yuk" atau "ngegame yuk" atau "nonton yuk" pasti jawabannya "ayoooo"

Kenapa bisa seperti itu? bagi sebagian orang yang belum memahami cara belajar yang benar tentunya tidak akan mengalami apa yang namanya belajar yang menyenangkan. Kami menyakini bahwa belajar merupakan sebuah proses yang meliputi : proses menerima, proses memahami dan proses mengingat. Tanpa mengalami ketiga proses tersebut akan mustahil belajar dengan menyenangkan/menggembirakan.

Ingin belajar yang menyenangkan seperti halnya belajar naik sepeda, atau main game/PS? Temukan jawabannya di INSAN MADANIA MANAGEMENT. Kami hadir siap melayani anda para pelajar dari tingkat SD sampai dengan Mahasiswa. Ayo buruan bergabung dengan kami....sebuah kesempatan memperoleh metode cara belajar yang menyenangkan untuk seumur hidup dan bisa diwariskan.
COBA METODE GRATIS!!!!

Salam Sukses....Wassalamualaikum

INSAN MADANIA MANAGEMENT
Griya Karen Indah 2 Blok O 29 Sokaraja Purwokerto
CP      : Amin Purwanto, S. Pd (085726788228)
Email : amin_gaharu@yahoo.co.id

AYO BELAJAR DENGAN GEMBIRA

INSAN MADANIA MANAGEMENT


MELAYANI :
1. KONSULTASI BELAJAR DI RUMAH
    Meliputi :
  • Test Gaya Belajar Ayah, Ibu dan Anak
  • Pemaparan hasil riset test gaya belajar secara bersama-sama sehingga akan diketahui bagaimana cara belajar yang tepat bagi anak serta cara yang benar bagi orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah.
  • Durasi waktu test dan pemaparan hasil test : 120 menit
  • Biaya super murah Rp 200.000,- per keluarga (Ayah, Ibu dan Anak)
  • Trainers datang ke rumah
2. PRIVAT METODE SUPER MIND MAPPING
    Meliputi :
  • Test Gaya Belajar Ayah, Ibu dan Anak
  •  Pemaparan hasil riset test gaya belajar secara bersama-sama (Ayah, Ibu dan Anak)
  • Pelatihan Metode Super Mind Mapping
  • Durasi waktu pelatihan adalah 8 kali pertemuan @120 menit
  • Biaya Super Murah Rp 750.000,-
  • Pilihan jadwal pertemuan bisa memilih
  • Trainers datang ke rumah sehingga orang tua bisa terlibat/berpartisipasi terhadap progress anak
  • Pelatihan bisa berkelompok dengan biaya lebih hemat per kelompok Rp 1500.000,- (kelompok maks 5 orang)
  • Garansi pelatihan 1 bulan (trainers bisa diundang gratis jika anak mengalami hambatan dalam mengaplikasikan metode di rumah)
INSAN MADANIA MANAGEMENT
GRIYA KAREN INDAH 2 BLOK O 29 SOKARAJA PURWOKERTO
CP         : AMIN PURWANTO, S. Pd (085726788228)
EMAIL : amin_gaharu@yahoo.co.id

Kamis, 11 September 2014

MATERI PKn TENTANG IDEOLOGI



Oleh : Amin Purwanto, S. Pd


Pentingnya Ideologi Bagi Negara
ideologi bagi suatu bangsa è  memberi dasar, arah dan tujuan bagi bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa.

Rabu, 10 September 2014

BELAJAR AYAT TUHAN MELALUI FENOMENA YANG DISEBUT ALAM (SEBUAH PERENUNGAN AKAN MAKNA HIDUP)



Oleh : Amin Purwanto, S. Pd

Perjalanan hidup kita sejauh ini, sejak kita terlahir dari Rahim ibu kita samapai saat ini merupakan rangkaian peristiwa indah yang dibalut dalam proses tumbuh kembang manusia. Luar biasa rasanya apabila kita mampu melihat sekaligus merenung perjalanan indah ini. Dari mana kita memulai, apa yang sudah kita lakukan, rencana apa yang akan kita jalankan, untuk selanjutnya kapan kita akan mengakhiri semua itu atau tepatnya kapan Tuhan akan berkehendak men”stop” proses hidup yang sedang kita jalani. Ya…proses inilah yang akan saya namakan perjalanan indah manusia yang keluar dari Rahim seorang ibu menuju liang lahat.

Jumat, 05 September 2014

JANGAN JADI GURU!!!! JIKA TIDAK MEMAHAMI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK



Oleh  : Amin Purwanto, S. Pd



Ketika istirahat jeda mengajar, seringkali saya mendengar berbagai keluhan (curahan hati) teman-teman guru.
“Itu lho si Doni, kalau saya sedang mengajar dia tidak pernak fokus….ngelihatin ke luar jendela terus. Saya juga heran, kenapa ya si Bagas nggak pernak mau duduk diam…ada saja yang dia lakukan. Kalau Diana lain lagi lho jeng…pas saya ngajar dia cuek banget…nggak merhatiin gitu.”
Obrolan di atas betapa tercermin berbagai kondisi anak pada saat seorang guru sedang melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar. Peserta didik matanya jelalatan salah, diam cuek salah, gerak ke sana kemari salah. Kemudian yang kita inginkan seperti apa? Peserta didik yang harus memahami guru atau guru yang harus menyelami karakteristik peserta didik.
Empat tahun yang silam penulis memperoleh pemahaman yang luar biasa dari sebuah lembaga pendidikan (Quantum Study) yang menangani masalah gaya belajar anak. Penting bagi seorang guru untuk memahami gaya belajar peserta didik supaya berbagai kejadian seperti cerita di atas bukan lagi sebuah momok bagi guru, akan tetapi bagai mana seorang guru melihat hal tersebut sebagai sebuah nuansa keniscayaan yang harus ada dalam proses belajar.

Senin, 01 September 2014

BLUSUKAN JOKOWI : MASIH PERLUKAH? (BAGIAN 2, HABIS)



Mencari solusi cerdas Jokowi
Blusukan merupakan identitas Jokowi yang senantiasa melekat dan kelak akan dijadikan paradigma untuk mengukur keberhasilan sebuah program kerja di era pemerintahan presiden Jokowi. Kiranya ini perlu dilanjutkan mengingat efektifitas jadi lebih terukur. Secara emoiris sudah dibuktikan pada masa Jokowi mwnjabat sebagai seorang walikota maupun gubernur.

Namun, satu hal yang perlu dicermati bahwa blusukan ini bukanlah semata-mata instrumen andalan yang seolah-olah paling sakti mandra guna. Mestinya masih banyak cara lain yang perlu digali dan dicoba sebagai pendamping intrumen blusukan yang selama ini menjadi jargon kinerja Jokowi. Apalagi kita sangat paham jika presiden merupakan jabatan yang prestisius, berwibawa dan penuh nuansa protokoler. Jangan sampai jargon blusukan ini justru menjadi sebuah bumerang jika suatu saat ada titik jenuh dari masyarakat karena banyaknya program kerja yang belum terselesaikan tapi berusaha menutup-nutupi ketidakberhasilan kinerja tersebut hanya dengan acara blusak-blusuk keluar masuk kampung dan kota. Rasa-rasanya blusukan bukan sekedar yang penting dekat dengan rakyat. Dekat dengan rakyat sangat penting akan tetapi akan lebih indah jika berjalan lurus dengan program yang sudah dicanangkan

Mengingat luasnya wilayah teritorial Indonesia ada baiknya bila Jokowi memberdayakan SDM-SDM (Sumber Daya Manusia) daerah yang ada di seluruh pelosok negeri ini sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan Jokowi untuk melakukan blusukan yang selanjutnya akan menjadi sebuah laporan untuk di evaluasi secara menyeluruh, terprogram maupun yang bersifat inspeksi mendadak. Dengan demikian pemerintahan Jokowi bisa bekerja secara efektif dan efisien karena jargon blusukan ditumbuh kembangkan dalam benak aparatur yang ada di bawahnya. Sebaliknya, akan sangat berbahaya apabila pemerintahan Jokowi hanya percaya pada indera pengelihatannya semata tanpa mempercayai kinerja para putra daerah termasuk putra terbaik yang ada di luar negeri untuk memantau segala perkembangan yang terjadi di belahan dunia lain.

Dan akhirnya semoga kita menjadi bangsa yang besar dan kuat. Bangsa yang dipimpin oleh pemimpin yang kuat dan memiliki ciri kemampuan yang khas serta bekerja penuh tanggung jawab. Kami meyakini bahwa di dalam pemimpin yang besar dan dekat dengan rakyat terdapat tanggung jawab yang besar pula.


Penulis adalah staff pengajar SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto

Senin, 25 Agustus 2014

BLUSUKAN JOKOWI : MASIH PERLUKAH? (BAGIAN 1)


Oleh : Amin Purwanto, S. Pd

Siapa yang tidak mengenal Joko Widodo. Sosok yang lebih familiar dipanggil Jokowi dengan segala ciri khasnya yang melekat. Dalam ingatan kita jika mendengar nama Jokowi tentu akan terlintas pribadi yang sangat supel dan sederhana. Kesederhanaan inilah yang seakan-akan mewakili golongan rakyat "tingkat bawah" dan senantiasa dijadikan contoh sebagai seorang yang tidak pernah lupa akan asal usul dari mana dia berada.

Mengawali karier sebagai pengusaha mebel sampai dengan aktif dalam kegiatan politik (berafiliasi dengan Partai Demokrasi Perjuangan) mengantarkan beliau pada sebuah jabatan yang cukup prestisius yakni walikota Solo. Seabreg agenda kegiatan dan program kerja yang dinilai pro rakyat membuatnya menjadi seorang walikota "idola", walikota yang bisa memahami dan dekat dengan rakyat serta selalu membela kepentingan rakyat kecil. Salah satu contoh nyata yang dianggap program spektakuler pada saat itu ialah bagai mana seorang Jokowi mampu mengajak berbagai unsur masyarakat kota Solo untuk menata kesemerawutan kota yang penuh dengan PKL (Pedagang Kaki Lima) menjadi sebuah kota baru yang tertata dengan tertib dan indah. Itu semua bermula pada kebiasaan Jokowi yang selalu berusaha dekat dengan rakyat dan sering turun ke bawah untuk melihat kondisi riil di lapangan, Kita semua tahu bagaimana Jokowi tanpa canggung masuk ke pasar-pasar tradisional, melihat langsung kondisi jalan dan trotoar yang semerawut, masuk ke perkampungan-perkampungan padat penduduk dan hal-hal lain yang mungkin jarang sekali dilakukan oleh para pejabat di era sekarang ini. Ya, blusukan Jokowi bilang. Jargon inilah yang senantiasa digaungkan hingga terinstall di otak kita dengan begitu kuat, dan betapa jika kita mendengar kata blusukan yang terucap di mulut kita adalah Jokowi.